Keputusan ini bermula ketika aku sedang berada jauh dari hiruk pikuk kota Malang. Saat itu aku sedang berada di kampung halamanku. Terakhir percakapan memang tak seperti kenyataannya, mereka memutuskan untuk tidak berangkat mendaki gunung Bromo. Ya. Saat itu aku mantap untuk pulang saja, karena memang selain kangen ibu, ayah, dan kedua adikku aku pulang dengan tujuan lain yaitu mengisi acara yang dibuat oleh ibu dan teman-teman ibu. Singkat cerita, aku pulang sangat tergesa-gesa. Sesampanya dirumah, Jumat sore aku langsung pergi menuju pendopo untuk mengikuti latihan terakhir untuk acara esok hari. Lelah teramat lelah, pulang perjalanan menaiki bus umum tidaklah semudah yang dibayangkan. Harus bergelumut dengan segumpal asap rokok yang kala itu berhasil membuat kepala ini menjadi pusing. Tak hanya itu, mataku selalu tertuju pada orang disampingku satu bangku denganku.
"Mbak kerja dimana?" Terkejutlah aku ketika mendengar pertanyaanya.
"oh, maaf saya masih kuliah." jawabku
"kuliah semester berapa?" pertanyaan yang semakin menguatkanku bahwa orang ini ragu aku masih muda. Ok fine.
"baru semester 3 pak." jawabku enteng.
Lalu pertanyaan berlanjut dan membuatku semakin risih berada disampingnya. Hanya sedikit info orang ini dari lagak bicaranya adalah orang luar jawa. Kulitnya hitam 'menges'. Bicaranya berat seperti hendak menerkam. Pakaiannya kumuh. Ya. Manusia yang sudah sewajarnya kalo kesan yang pertama adalah 'negative thingking'
No comments:
Post a Comment
silahkaaan :D