Tuesday, 11 June 2013

Malam

Dentingan piano malam ini membawaku pada suatu ingatan penuh haru. isak tangis yang muncul tiba-tiba membuatku sesak. setiap malam mungkin aku termenung, melamun karena kesendirian. Seorang laki-laki datang menghampiri dengan segelas susu coklat dan roti penuh coklat. Kulihat dia ayahku. Kuhapus semua lamunan yang hampir membawaku meneteskan airmata. Ketulusannya tampak disetiap waktunya kepadaku. Tanpa coretan putih bersih selembut salju putih mulus bak kertas putih. Tak sanggup aku mengungkapkannya. Segera kusadarkan bahwa aku menangis (lagi). Malam tanpa batas kulihat ayah duduk terpaku dimeja kerjanya. Aku tahu ini telah larut. yang ada dibenakku "mengapa ayah tidak tidur?" walau dalam hati kurasakan betapa cengengnya aku saat-saat seperti itu. Tak tahu apa yang harus kulakukan selain menegurnya. Jawabannya selalu sama menanyakan aku yang tak kunjung tidur. Saat malam aku menatap seluruh ruang dirumahku dan lagi hanya ayah yang masih beraktifitas. Inikah kepeduliannya terhadap aku, adik-adikku? rela menunggu anaknya istirahat dengan nyaman. Baru kusadari laki-laki tersabar diduniaku adalah ayahku. Selalu ayah tanpa ada yang menandingi. Kubuat barisan kata-kata ini memang untuk ayah. Untuk seorang pahlawan hidup. Baru kusadari laki-laki setia adalah ayahku. Setia dari terbit fajar hingga bulan purnama menyinari di malam hari. Setia sebagai seorang ayah kepadaku. Setia sebagai seorang suami. aku putri kecilmu yang telah beranjak. Yang mulai merasakan hidup berat. Ayah, apakah aku akan merasakan sulitnya kehidupan yang telah engkau dapatkan lebih dulu? apakah aku sanggup tanpamu? pelindungku, penolongku, penjaga tidurku. Kurangkai barisan kata ini hanya untuk ayah yang selalu ada di setiap malamku hari ini esok dan selamanya. I love you Ayah..

No comments:

Post a Comment

silahkaaan :D

who am I ƪ(˘⌣˘)ʃ