Friday, 1 May 2020

Self Driving For Teacher

Self Driving For Teacher
Menciptakan Pola Belajar Efektif Dari Rumah

oleh 
1. Prof. Rhenald Kasali, Ph.D (Guru Besar FE UI & Founder Rumah Perubahan)
2. Prof Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd (Ketua Umum Pengurus Besar PGRI & Guru Besar FIP UNJ)

Melibatkan jumlah puluhan guru dalam suasana pandemi Covid 19 mulai tingkat TK sampai maha guru mengikuti kegiatan ini.
Kita memasuki dunia baru yang tidak mudah. Meskipun di era teknologi ini, guru tidak mudah beradaptasi dengan teknologi alias gaptek. Kesulitan yang ke dua yaitu tidak mempunyai fasilitas yang memadai. Kesulitan itu berasal dari gadget, lapotop, komputer, bahkan connectivity yang masih 2G & 3G. Jadi tidak mudah bagi para guru untuk mengatasi hal ini, disisi lain guru dituntut untuk mengisi rapor penilaian evaluasi hasil belajar, guru bingung untuk mengisi rapot, banyak yang mengeuh dalam pengisian rapor.
 
Kesulitan lain didukung dari orang tua. Orang tua tidak terbiasa menjadi guru. Padahal pembelajaran yang berhasil adalah kerja sama antara guru, orang tua dan siswa. Berapa beratnya orang tua menghadapi situasi seperti ini. Anak jaman sekaraang tidak menurut pada ortu sendiri, lebih nurut dengan guru / orang tua lain.
Kemudian juga dari sisi orang tua, ada orang tua yang harus bekerja di sesi informal. Mereka cenderung mengalami kemunduran, dituntut bekerja lebih keras. Kondisi seperti ini tentu sangatlah sulit orang tua mendidik anaknya dirumah. Sudah harus membimbing anak ditambahi dengan kerja lebih keras demi membantu kestabilan ekonomi keluarga. 

Bagi anak-anak kondisi ini juga sulit, mereka cenderung kurang memperhatikan pembelajaran jarak jauh karena tidak adanya dorongan dari teman2, teman sebaya, kehilangan suasana sekolah juga memperburuk keadaan.

Tetapi kita harus ingat, kalau mudah dalam pengerjaannya akan menjadi autopilot, akan berubah sendiri, artinya tidak ada perubahan dan pembaharuan, padahal dunia ini harus berubah, oleh karena itu kita butuh komitmen dan konsistensi yang kuat. Tidak ada komintmen maka tidak akan ada 'memulai' dan jika tidak ada konsistensi maka tidak akan ada penyelesaian.
Kita butuh yang namanya kesulitan, karena kesulitan itu adalah energi. Jangan lupa dunia ini inovasi muncul ketika ada kesulitan. Kita perlu adanya kesulitan, jangan sampai menganggap kesulitan itu mengganggu. Kalau mudah tidak begitu semangat, kalau sulit semakin berapi-api



Kehidupan ini selalu ada 2 jenis game. Game sesaat & game sepanjang hayat. Game sesaat seperti pertandingan basket / sepak bola yaitu main menang menangan. Bersifat jangka pendek, ada aturan main dan jelas pemenangnya dan ada yang kalah.

Game sepanjang hayat yaitu seperti kehidupan, karir, profesi, perkawinan, cinta. Sama seperti guru, Guru yang benar benar guru melalui proses panjang, proses penghayatam, mendalami, memahami panjang sekali gamenya. Dan ini semua tidak ada pemenangnya. aturanyapun meyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Pendidik adalah penjelajah game sepanjang hayat. Demi perabadan dan kemajuan bangsa. 


Kita harus pahami bahwa pandemi ini tidak terjadi sekali, misalnya tahun 1918 yaitu spanish flu, tahun 1955 wabah polio sampai ditemukan vaksin polio. Tahun 1976 ebola, beola ditemukan ketika anak2 mian disebuah pohon dan ada kelealawar yang sangat mematikan. Sars tahun 2003 dan hari ini wabah corona menyeluruh sluruh dunia. Banyak orang khawatir karena tidak tahu kapan ini berakhir.

Kalau virus bermutasi, Manusia harus beradaptasi.

Beradaptasi dari masa ke masa, Manusia pertma-tama keadaannya terpaksa, karena terpaksa kemudian dia akan dipaksa oleh keadaan, setelah di paksa tahap selanjutnya adalah bisa kemudian menjadi terbiasa / mahir. 

Padahal otak manusia terus beruah.Pendidikan juga bisa berubah, Pendidikan lama kita adalah hitam putihh, pasitf, melipat tangan, menghafal. Sekarang situasinya berubah, kita sudah bisa multitasking, penuh warna, aktif, partisipatif, kreatif dan fun.Persis seperti ibu2 diirumah, pagi-pagi menyiapkan makanan untuk suami dan anak, tetapi bisa beres dalam satu hari walaupun ada kesalahan. Hidup ini tidak perlu mengharapkan yang sempurna.

No comments:

Post a Comment

silahkaaan :D

who am I ƪ(˘⌣˘)ʃ